
Bulan Nopember atau Desember adalah bulan-bulan yang disibukan bagi corporate untuk membuat workshop dengan agenda biasanya membahas target yang akan dicapai dan bagaimana cara mencapainya, demikian sederhananya.
Tapi bagi para profesional, hal ini disiapkan dengan sangat serius karena menyangkut hidup perusahaan ditahun-tahun kedepan. Laporan pencapaian target tahun ini dipaparkan detil, demikian juga target dan action plan untuk tahun depan juga dibuat detil dengan asumsi-asumsi yang masuk akal, biasanya kita pada serius banget mempersiapkan workshop, dan biasanya pula diselenggarakan bukan dikantor tapi ditempat lain yang memberikan warna situasi yang berbeda dengan suasana kantor sehari-hari, dengan harapan supaya banyak ide-ide cemerlang hadir.
Kenapa kalau kita mempersiapkan workshop untuk perusahaan orang lain demikian seriusnya sampai mau-maunya menginap beberapa hari diluar kota ?? mungkin banyak sahabat yang berkilah dengan alasan profesionalisme......tadinya saya juga demikian pemikirannya, tapi saya ambil positifnya saja.
Pertanyaannya........bagaimana dengan hidup kita setahun, dua tahun atau sepuluh tahun kedepan ????.......Saya gak pernah berpikir sejauh itu sebelumnya, karena toh sudah jelas akan dapat "income" tiap bulan dari kantor. Kalau kita sangat serius membuat workshop untuk kemajuan perusahaan setahun kedepan, tetapi untuk hidup kita apakah kita sudah memikirkan dengan serius action plan apa yang akan kita lakukan setahun kedepan ??
Berangkat dari itu, saya mencoba berpikir untuk membuat "workshop" yang dituangkan dalam proposal hidup saya, dengan target adalah impian-impian yang akan dicapai dalam hidup saya.
Dibuat sederhana saja dan gak usah perlu menginap beberapa hari diluar kota, intinya saya membuat proposal hidup dimulai dari akhir, artinya dari impian dihari tua ditarik garis ke masa sekarang. Saya maunya apa nanti setelah pansion by system diumur 55 tahun ? dari situ dirunut kemasa sekarang yang dibagi dengan action jangka pendek dan menengah.
Setelah jelas kerangka proposal hidup yang sudah dibagi dalam jangka pendek, menengah dan panjang, baru kita detilkan action plan apa yang harus dilakukan untuk mencapai semua itu.
Setelah selesai kita print dan coba diajukan ke Boss ( Suami/istri/orang tua/mertua ) untuk dikoreksi dan dikomentari, dan setelah disetujui kita komitmen untuk menjadikannya blue print hidup kita. Masalah nanti ada perubahan tidak apa-apa, karena pasti akan berubah sesuai dengan situasi lingkungan, dan proposal nanti juga dirubah menyesuaikan dan dituangkan dalam klausul pekerjaan tambah kurang.....ah kayak diproyek aja.
Apakah sahabat sudah pada bikin proposal hidup masing-masing....belum terlambat mari kita buat proposal hidup bersama-sama untuk mencapai masa depan yang sukses dan mulia.
Semoga bermanfaat.
Tapi bagi para profesional, hal ini disiapkan dengan sangat serius karena menyangkut hidup perusahaan ditahun-tahun kedepan. Laporan pencapaian target tahun ini dipaparkan detil, demikian juga target dan action plan untuk tahun depan juga dibuat detil dengan asumsi-asumsi yang masuk akal, biasanya kita pada serius banget mempersiapkan workshop, dan biasanya pula diselenggarakan bukan dikantor tapi ditempat lain yang memberikan warna situasi yang berbeda dengan suasana kantor sehari-hari, dengan harapan supaya banyak ide-ide cemerlang hadir.
Kenapa kalau kita mempersiapkan workshop untuk perusahaan orang lain demikian seriusnya sampai mau-maunya menginap beberapa hari diluar kota ?? mungkin banyak sahabat yang berkilah dengan alasan profesionalisme......tadinya saya juga demikian pemikirannya, tapi saya ambil positifnya saja.
Pertanyaannya........bagaimana dengan hidup kita setahun, dua tahun atau sepuluh tahun kedepan ????.......Saya gak pernah berpikir sejauh itu sebelumnya, karena toh sudah jelas akan dapat "income" tiap bulan dari kantor. Kalau kita sangat serius membuat workshop untuk kemajuan perusahaan setahun kedepan, tetapi untuk hidup kita apakah kita sudah memikirkan dengan serius action plan apa yang akan kita lakukan setahun kedepan ??
Berangkat dari itu, saya mencoba berpikir untuk membuat "workshop" yang dituangkan dalam proposal hidup saya, dengan target adalah impian-impian yang akan dicapai dalam hidup saya.
Dibuat sederhana saja dan gak usah perlu menginap beberapa hari diluar kota, intinya saya membuat proposal hidup dimulai dari akhir, artinya dari impian dihari tua ditarik garis ke masa sekarang. Saya maunya apa nanti setelah pansion by system diumur 55 tahun ? dari situ dirunut kemasa sekarang yang dibagi dengan action jangka pendek dan menengah.
Setelah jelas kerangka proposal hidup yang sudah dibagi dalam jangka pendek, menengah dan panjang, baru kita detilkan action plan apa yang harus dilakukan untuk mencapai semua itu.
Setelah selesai kita print dan coba diajukan ke Boss ( Suami/istri/orang tua/mertua ) untuk dikoreksi dan dikomentari, dan setelah disetujui kita komitmen untuk menjadikannya blue print hidup kita. Masalah nanti ada perubahan tidak apa-apa, karena pasti akan berubah sesuai dengan situasi lingkungan, dan proposal nanti juga dirubah menyesuaikan dan dituangkan dalam klausul pekerjaan tambah kurang.....ah kayak diproyek aja.
Apakah sahabat sudah pada bikin proposal hidup masing-masing....belum terlambat mari kita buat proposal hidup bersama-sama untuk mencapai masa depan yang sukses dan mulia.
Semoga bermanfaat.