Assalamu'alaikum Wr Wb,
"Mbah Topo" adalah nama populer ibu saya dikampung, Kadipiro Jogja. Karena ditengah-tengah kampung ada "warseba" yang berdiri sejak 18 tahun yang lalu, anak-anak kecil akan tahu kalau ditanya mana warung Mbah Topo. Sebutan itu melekat pada ibu karena bapak saya bernama Topo.
Sejak ditinggal almarhum ayah 21 tahun yang lalu, ibu mengambil alih kendali sebagai "single parent" istilah modernnya, dengan tanggungan 8 anak yang masih harus butuh biaya makan dan pendidikan, hanya dengan mengandalkan pensiun janda tidak cukup untuk membiayai semua anaknya. Maka dengan susah payah dan ilmu " The Power Of Kepepet " berdirilah waserba sederhana ditengah kampung, yang Alhamdulilah masih berdiri sampai saat ini dan bisa mencukupi makan dan pendidikan anak-anaknya.
Suatu saat saya iseng-iseng tanya pada ibu tentang kiat bisnisnya sehingga waserbanya tetap eksis belasan tahun, ibu saya yang gak pernah belajar ilmu ekonomi secara formal tetapi hanya belajar dari Universitas kehidupan, ternyata kunci bisnis retail adalah sbb :
1. Cash Flow
Pemikiran ibu sederhana saja, kalau biasanya perminggu kulakan misal Rp 5 juta maka kalau duit hasil penjualan kurang dari nominal itu berarti omzet turun, sedangkan kalau lebih dari nominal itu maka omzet naik.
Padahal hasil dari Waserba itu diambil untuk membiayai kehidupan sehari-hari dari makan, bayar listrik dll. Hasil waserba itu setelah diambil untuk biaya hidup perbulan, dan tetap perminggu masih bisa ke pasar gede untuk kulakan dengan bawa uang minimal misal Rp 5 juta, itu artinya waserbanya memberikan profit sebesar biaya hidup yang telah dipakai.
Hanya itu pemikiran ibu selama ini dan meskipun banyak warung-warung lain bermunculan tetapi waserba Mbah Topo tetap eksis sampai belasan tahun.
2. Pelayanan ke konsumen
Bentuk pelayanan konsumen adalah bahwa untuk pelanggan tertentu bisa ambil barang dulu bayarnya bulan depan alias ngutang.
Selain itu warung Mbah Topo ternyata sebagai tempat ngerumpi para tetangga, jadi inilah nilai tambahnya yang tidak terdapat pada warung-warung lain yang lebih modern yang bermunculan akhir-akhir ini, karena pelanggan merasa nyaman dan pasti tidak dibohongi tentang kualitas barang bila belanja di warung Mbah Topo sambil ngobrol dengan ibu.
3. Sedekah
Inilah kunci utama sukses ibu dalam mengola waserbanya, sejak sepuluh tahunan ini ibu terdaftar sebagai donatur tetap masjid dilingkungan kampung, karena beliau percaya dengan ilmu sedekah ini. Saya banyak belajar ilmu ini pada ibu.
4. Tawakal
Kata ibu apapun usaha yang kita jalani, harus selalu melibatkan diri dengan Gusti Alloh. Buktinya hanya dengan waserba dikampung ibu bisa menyekolahkan ke 8 anaknya, ini sangat mustahil tanpa berkah dan ridho Gusti Alloh.
Demikian beberapa pelajaran biz sederhana dari ibunda tercinta, dan saya cuma berpikir bahwa usaha apapun kalau kita geluti dengan hati dan istiqomah Insya Allah akan menghasilkan sesuatu yang barokah dan luarbiasa.
Semoga Bermanfaat,
Wassalamu'alaikum Wr Wb
"Mbah Topo" adalah nama populer ibu saya dikampung, Kadipiro Jogja. Karena ditengah-tengah kampung ada "warseba" yang berdiri sejak 18 tahun yang lalu, anak-anak kecil akan tahu kalau ditanya mana warung Mbah Topo. Sebutan itu melekat pada ibu karena bapak saya bernama Topo.
Sejak ditinggal almarhum ayah 21 tahun yang lalu, ibu mengambil alih kendali sebagai "single parent" istilah modernnya, dengan tanggungan 8 anak yang masih harus butuh biaya makan dan pendidikan, hanya dengan mengandalkan pensiun janda tidak cukup untuk membiayai semua anaknya. Maka dengan susah payah dan ilmu " The Power Of Kepepet " berdirilah waserba sederhana ditengah kampung, yang Alhamdulilah masih berdiri sampai saat ini dan bisa mencukupi makan dan pendidikan anak-anaknya.
Suatu saat saya iseng-iseng tanya pada ibu tentang kiat bisnisnya sehingga waserbanya tetap eksis belasan tahun, ibu saya yang gak pernah belajar ilmu ekonomi secara formal tetapi hanya belajar dari Universitas kehidupan, ternyata kunci bisnis retail adalah sbb :
1. Cash Flow
Pemikiran ibu sederhana saja, kalau biasanya perminggu kulakan misal Rp 5 juta maka kalau duit hasil penjualan kurang dari nominal itu berarti omzet turun, sedangkan kalau lebih dari nominal itu maka omzet naik.
Padahal hasil dari Waserba itu diambil untuk membiayai kehidupan sehari-hari dari makan, bayar listrik dll. Hasil waserba itu setelah diambil untuk biaya hidup perbulan, dan tetap perminggu masih bisa ke pasar gede untuk kulakan dengan bawa uang minimal misal Rp 5 juta, itu artinya waserbanya memberikan profit sebesar biaya hidup yang telah dipakai.
Hanya itu pemikiran ibu selama ini dan meskipun banyak warung-warung lain bermunculan tetapi waserba Mbah Topo tetap eksis sampai belasan tahun.
2. Pelayanan ke konsumen
Bentuk pelayanan konsumen adalah bahwa untuk pelanggan tertentu bisa ambil barang dulu bayarnya bulan depan alias ngutang.
Selain itu warung Mbah Topo ternyata sebagai tempat ngerumpi para tetangga, jadi inilah nilai tambahnya yang tidak terdapat pada warung-warung lain yang lebih modern yang bermunculan akhir-akhir ini, karena pelanggan merasa nyaman dan pasti tidak dibohongi tentang kualitas barang bila belanja di warung Mbah Topo sambil ngobrol dengan ibu.
3. Sedekah
Inilah kunci utama sukses ibu dalam mengola waserbanya, sejak sepuluh tahunan ini ibu terdaftar sebagai donatur tetap masjid dilingkungan kampung, karena beliau percaya dengan ilmu sedekah ini. Saya banyak belajar ilmu ini pada ibu.
4. Tawakal
Kata ibu apapun usaha yang kita jalani, harus selalu melibatkan diri dengan Gusti Alloh. Buktinya hanya dengan waserba dikampung ibu bisa menyekolahkan ke 8 anaknya, ini sangat mustahil tanpa berkah dan ridho Gusti Alloh.
Demikian beberapa pelajaran biz sederhana dari ibunda tercinta, dan saya cuma berpikir bahwa usaha apapun kalau kita geluti dengan hati dan istiqomah Insya Allah akan menghasilkan sesuatu yang barokah dan luarbiasa.
Semoga Bermanfaat,
Wassalamu'alaikum Wr Wb